Terkait Kegiatan Study Tour, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Pacitan Merespon

Pacitan Kontroversinews - Maraknya unggahan media sosial terkait himbauan, larangan ataupun anjuran mengenai agenda atau kegiatan study tour atau karya wisata yang dilaksanakan berbagai lembaga pendidikan di Indonesia, membuat para orang tua wali murid atau bahkan siswa itu sendiri bingung dalam menterjemahkan maksud dari unggahan tersebut. Bahkan tidak jarang hal tersebut menjadi bahan perdebatan di berbagai kalangan. 

Ada kabar salah satu lembaga pendidikan di Kabupaten Pacitan yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur akan tetap melaksanakan kegiatan study tour/karya wisata sekitar bulan Mei 2025 ini, masih menurut kabar yang berkembang hal tersebut berdasarkan kesepakatan orang tua wali murid dengan pihak lembaga sehingga kegiatan akan tetap dilaksanakan sesui jadwal.


Menanggapi informasi tersebut kepala cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Pacitan memberikan pandangan dan pencerahan agar hal tersebut tidak menjadikan bola liar yang semakin berkembang. "Tergantung pengennya anak-anak. Yang pengen berangkat dan orang tua  setuju, ya monggo.
Yang orang tua tidak mengijinkan ya gak usah berangkat. Tidak boleh ada paksaan dan tidak ada sanksi. Semua itu dibuktikan dengan surat pernyataan siswa yang disetujui oleh orang tuanya. Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melaksanakan study tour. Armada yang digunakan harus layak melalui uji kelayakan oleh dinas perhubungan. Kru bisnya juga harus dinyatakan benar-benar sehat dibuktikan dengan surat dokter. SIM-nya sopir juga harus sesuai. Jika semua persyaratan sdh dilengkapi, dikirim ke cabdin, kemudian saya kirimkan ke Dindikprov Jatim untuk mendapatkan rekom." papar Indiyah Nurhayati, MPd Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Pacitan melalui sambungan medsosnya, Selasa 06/05/2025.

Kegiatan karya wisata yang lazim dilaksanakan oleh berbagai lembaga yang sudah bertahun tahun ini, saat ini mendapat tanggapan dari berbagai praktisi atau kalangan masyarakat. Sehingga berbagai macam ulasan yang terjadi. "Saya berharap semua pihak dapat memahami untuk saling pengertian, baik lembaga sekolah, orang tua, maupun muridnya. Sehingga kegiatan tersebut tidak mengecewakan dan tidak bermasalah di kemudin hari. Monggo kita laksanakan sesuai prosedur dan syarat yang ditentukan."pungkas Indiyah. 

Banyaknya kejadian kecelakaan rombongan karya wisata yang akhir akhir ini juga mewarnai media sosial merupakan salah satu referensi bagi sebagaian kalangan untuk meniadakan kegiatan tersebut. (Addy Gandul)