Pacitan, Jatim KontroversiNews - Selama ini nyaris sudah menjadi dalil, atau mitos: pasien cuci darah atau haemodialisa, dapat ticket prioritas menuju kubur, tinggal hanya menunda sedikit ajal. Tidak sedikit pasien yang hanya bisa bertahan dalam hitungan 3-5 kali pencucian, atau sebulan dua bulan paling lama. Kemudian menyerah. Tetapi dalil dan mitos itu tidak berlaku bagi Edy Susanto warga masyarakat yang tinggal di Rt 6 Rw 8, Perumnas Barean Kelurahan Ploso, Kecamatan dan Kabupaten Pacitan.
Pria kelahiran 2 Juli 1972 itu sudah menjalani perawatan cuci darah selama kurang lebih 2 tahun, di tengah perawatan bahkan sempat koma 1 minggu.
Terakhir, selasa-Kamis (27-28/8-2025) Agustus, perutnya disedot dan keluar cairan hampir 5 liter. Bagaimana pun, Edy bertahan hingga kini dan kian kuat azamnya untuk membesarkan 3 buah hatinya bersama almarhumah isteri tercinta, Syamsiatian. Meskipun terpaksa tinggal di sebuah rumah dinding bambu yang bahkan belum sepenuhnya tertutup. Anak ketiganya, Rizqy, tampak tetap asyik seolah olah tidak terganggu masa bermain bocahnya.
"Kata kuncinya baik sangka dan pasrah sama Gusti Allah. Tidak beripikir reno-reno. Misalnya saat posisi serangan dan stamina ngedrop, pasien lain akan merasa sangat gelisah, lemah tak berdaya dan susah tidur. Dalam situasi seperti itu, saya justru mengisi waktu dengan wirid dan dzikir. Alhamdulillah, saya kemudian merasa rileks dan bisa tidur."
Hal demikian diperkuat oleh Ustadz M. Nasir, salah seorang pengurus Yayasan Hadra el-Amin, "Hampir seluruh penyakit itu sumber utamanya pikiran. Baru kemudian makanan dan pola makan. Senyampang pikiran kita terkoneksi langsung kepada sumber energi absolut, Gusti Allah Dzat Yang Maha Segala Maha, tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang bisa memberi madharat, termasuk penyakit. Alam, organ tubuh dan jagad wadag lain boleh saja punya aturan, sebab akibat dan mekanisme atau aturan internal. Tapi Gusti Allah tidak terpengaruh dengan semuanya itu. Di atas aturan dan gejala alam termasuk di dalamnya gagal ginjal, haemodialisa atau penyakit lain, ada tak terhingga aturan, gejala dan hukum Allah yang berjenjang dan berlapis-lapis. Kekuasaan dan ilmu Allah tidak bakalan habis di tulis dengan seluruh air laut yang dijadikan tinta serta dedaunan jadi kertas dan semesta pohon jadi kalam. Bahkan jika kita mampu mendatangkan 7 kali lagi dari semuanya itu." H/Hayu Mh(B.roh)