"AWESOME INDONESIA" BEN CARNIVAL 3rd, Blitar Ethnic National GO International 2024

BLITAR KONTROVERSI - Ribuan orang warga masyarakat Blitar Raya dan sekitarnya memenuhi jalanan Kota Blitar untuk menyaksikan kemeriahan BEN Carnival 2024 yang sudah terselenggara untuk yang ketiga kalinya, sebuah acara yang sukses menampilkan kekayaan Budaya Indonesia kepada dunia, Sabtu 13 Juli 2024.

Acara ini dimulai dengan megahnya tari Gedog Balitar, sebuah tari penyambutan budaya yang memukau penonton sejak awal.

Wali Kota Blitar, Drs. H. Santoso, M.pd, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya atas suksesnya pelaksanaan BEN Carnival yang ketiga.
“Alhamdulillah, ini tahun ketiga kita menyelenggarakan BEN Carnival. Kita berharap event ini bisa masuk dalam Kharisma Event Nusantara karena syaratnya harus diadakan tiga kali berturut-turut,” ungkapnya.

Santoso juga menekankan pentingnya acara ini sebagai implementasi dari Trisakti Bung Karno, yakni berkepribadian dalam budaya. “Hari ini kita menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan budaya dan ini adalah wujud dari kepribadian bangsa kita di bidang budaya,” tambahnya.

Yuli Harsono, Asisten Deputi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang mewakili Menteri Sekretaris Kabinet Republik Indonesia, turut memberikan sambutan dan sekaligus membuka acara BEN Carnival ke - 3 Tahun 2024. Beliau mengapresiasi kerja keras jajaran Pemerintah Kota Blitar dalam menyelenggarakan acara ini.

“Menguri-uri kebudayaan atau memajukan kebudayaan adalah tanggung jawab kita bersama. Jika bukan kita yang memajukan budaya kita, maka tidak mungkin bangsa lain akan melakukannya untuk kita,” ujarnya.

Yuli juga menyoroti bahwa BEN Carnival ini tidak hanya menjadi ajang melestarikan budaya, tetapi juga sebagai wahana promosi dan diplomasi budaya yang dapat meningkatkan citra Indonesia di mata dunia.

Acara ini menampilkan beragam kesenian dari berbagai daerah di Indonesia serta budaya dari empat benua: Eropa, Afrika, Amerika, dan Asia seperti disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar, Edy Wasono menjelaskan bahwa tahun ini BEN Carnival dikonsep lebih menarik dengan fokus pada kualitas.

“Kami menampilkan tiga kategori, yakni seni budaya dari empat benua, kesenian dari anggota Apeksi Wilayah IV, dan seni budaya dari Nusantara. Tema bagi peserta ditentukan melalui pengundian dan OPD bebas berkolaborasi dengan seniman dari daerah yang sesuai tema,” jelasnya.

Karnaval ini juga menampilkan fashion show dari Komunitas MUA Blitar Raya dan penampilan bintang tamu Internasional, Aurelie Moeremans, yang berhasil memikat hati penonton. Penampilan tari teatrikal bertema Gita Cita Maharaja dari Disbudpar Kota Blitar juga menambah gemerlap acara.

Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim menyampaikan Sekretariat DPRD Kota Blitar turut berpartisipasi dalam agenda akbar ini dengan menampilkan seni budaya dari Mojokerto. Syahrul juga menegaskan dukungan penuh terhadap acara ini.

“Event seperti ini menghidupkan ekonomi dan mempromosikan Kota Blitar di tingkat nasional dan internasional,” katanya.

Rute BEN Carnival yang dimulai dari Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Merdeka dipenuhi oleh barisan peserta yang menampilkan keindahan budaya dari Sabang hingga Merauke.

Para penonton yang hadir berasal dari berbagai kalangan, termasuk beberapa warga negara asing dan para peserta Rakerkomwil IV Apeksi (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) yang ikut berpartisipasi dalam acara ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa BEN Carnival telah berhasil menarik perhatian dunia.

Wali Kota Blitar Santoso menyambut hangat para tamu, termasuk para kepala daerah dan pejabat delegasi seni budaya. “Saya ucapkan selamat datang di Bumi Bung Karno Kota Blitar kepada tamu-tamu kita. BEN Carnival adalah bagian dari upaya Pemerintah Kota Blitar untuk meningkatkan ekonomi kreatif dan menanamkan nilai-nilai Nasionalisme serta Wawasan Kebangsaan melalui seni dan budaya,” ucapnya.

Salah satu penampilan yang membuka acara adalah tari Gedog Balitar. Tari ini berhasil menyampaikan pesan budaya yang mendalam dengan menampilkan keindahan dan keunikan tradisi lokal yang menjadi kebanggaan Blitar. Selain itu, fashion show dari Komunitas MUA Blitar Raya menampilkan busana-busana yang terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia, membuat penonton terpesona.

Penampilan tamu internasional Aurelie Moeremans juga menjadi salah satu sorotan utama acara ini. Aurelie yang dikenal sebagai aktris dan penyanyi internasional itu menampilkan pertunjukan yang menghibur dan penuh energi, menyatukan penonton dalam sorak sorai kegembiraan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar Edy Wasono menegaskan bahwa tujuan utama dari BEN Carnival adalah untuk melestarikan dan mengembangkan budaya lokal serta meningkatkan ekonomi masyarakat. “Agenda ini menjadi ajang pewarisan nilai budaya lokal, menggerakkan ekonomi masyarakat, dan melestarikan nilai-nilai asli Indonesia yang dikemas dengan pertunjukan modern,” ujarnya.

BEN Carnival yang telah digelar sejak 2022 ini terus mengalami peningkatan dari segi kualitas dan partisipasi. Tahun ini, dengan tema "Blitar Keren Awesome Indonesia," acara ini tidak hanya menjadi kebanggaan Kota Blitar, tetapi juga kebanggaan bagi seluruh bangsa Indonesia. Partisipasi dari berbagai daerah di luar Jawa dan kehadiran warga negara asing menunjukkan bahwa BEN Carnival telah menjadi magnet budaya yang menarik perhatian dunia.

Para penonton yang hadir merasa puas dengan penyelenggaraan acara ini. “Saya sangat terkesan dengan penampilan yang luar biasa dari berbagai daerah. Ini benar-benar menunjukkan kekayaan budaya Indonesia,” kata Rina, salah satu penonton.

BEN Carnival 2024 ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai momen untuk merayakan dan mensyukuri anugerah kebhinekaan yang menjadi kekuatan sejati bangsa Indonesia. “Hari ini kita tampilkan budaya dari Aceh sampai Papua, dari Sabang sampai Merauke, untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan memiliki budaya yang luar biasa,” ungkap Santoso.

Dengan suksesnya penyelenggaraan BEN Carnival 2024, Kota Blitar telah membuktikan diri sebagai pusat kebudayaan yang mampu menarik perhatian dunia. Acara ini menjadi bukti nyata bahwa melalui seni dan budaya, Indonesia dapat memperkuat persatuan dan kesatuan, serta mempromosikan kekayaan budaya yang tak ternilai ke kancah internasional. (Adito)