BUAH KERJA KERAS UPT PUSKESMAS GONDOSARI PACITAN TANGANI 74 KASUS DBD NIHIL KEMATIAN

Pacitan Kontroversi News - Munculnya beberapa berita di media on line ataupun di media sosial lainya terkait perkembangan kasus DBD di wilayah Kabupaten Pacitan akhir akhir ini sangat menyita perhatian pemerintah kabupaten Pacitan khususnya dinas kesehatan.Kasus DBD yang tersebar di seluruh wilayah sempat memakan korban inipun sempat menjadi trending topik. Meskipun kematian pasien DBD tersebut tidak murni karena penyakit DBD malainkan si pasien sudah mempunyai riwayat penyakit bawaan atau komorbid,namun hal tersebut sempat menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan masyarakat.
Salah satu faskes yang menangani kasus DBD adalah UPT Puskesmas Gondosari kecamatan Punung.Fasilitas kesehatan yang terletak di perbatasan kecamatan Arjosari ini merupakan fasilitas kesehatan yang memberikan layanan kesehatan 24 jam setiap harinya. Selaian layanan IGD dan layanan Rawat jalan, faskes ini juga memiliki fasilitas rawat inap. 
Dengan merebaknya kasus DBD ini sudah banyak pasien yang sembuh tanpa harus dirujuk ke faskes yang lain. Karena  selain pelayanan yang cepat dan tanggap,seluruh tenaga kesehatan yang bertugas memang sudah terlatih dalam segala pelayanan kedaruratan. 
Selain mberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat , faskes ini melakukan beberapa upaya guna menekan angka perkembangan kasus DBD.        "Jalinan kerja sama dengan 4 desa binanaan yaitu desa Ploso, desa Gondosari, desa Tinatar dan desa Kebonsari selama ini sangat efektif dalam menekan laju kasus DBD.Karena setiap kali ada kasus konfirmasi  DBD kami selalu melakukan penyelidikan epidemiologi. Kami juga melakukan sosial terkait dengan upaya pencegahan, penanganan dan penanggulangan DBD pada setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat. Bukan itu saja kita juga melakukan sosialisai di pertemuan liantas sektor meliputi forkopimda, pemdes, kader dan nakes. Ini semua kita lakukan demi kesejahteraan masyarakat, dengan berbagai upaya tersebut diatas akan membuat masyarakat tenang.Juga perlu kami sampaikan sampai saat ini di faskes  UPT Puskesmas Gondosari Pacitan tidak ada korban meninggal akibat DBD alias Zero kematian akibat DBD"  ungkap dr. Ika Mayasari kepala UPT Puskesmas Gondosari Pacitan 21/06/2024.
Bebarapa kegiatan pendukung yang dilakukan oleh UPT Puskesmas Gondosari Pacitan dalam pengendalian dan pencegahan serta menghambat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan melakukan PSN(pemberantasan Sarang Nyamuk)secara bersamaan dengan empat desa binaan serta mengoptimalkan gerakan 3 M plus.
Dari serangkaian kegiatan tersebut sangatlah terasa manfaatnya, bahkan dengan kegiatan pengoptimalan upaya pencegahan dengan inovasi "gemar sadur" (gerakan Masyarakat sadar surveilans)serta penerapan satu rumah satu jumantik(juru memantau jentik)menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya PHBS (pola hidup bersih dan sehat. 
"Sekedar informasi tambahan bahwasanya sampai hari ini kasus DBD yang ditangani UPT Puskesmas Gondosari sebanyak 74 kasus tersebar di empat desa binaan meliputi desa Ploso sebanyak 43 kasus, desa Gondosari sebanyak 23 kasus, desa Tinatar sebanyak 5 kasus dan desa Kebonsari sebanyak 3 kasus dan kesemuanya sembuh tanpa ada pasien DBD yang meninggal.Hal ini merupakan atas dukungan dinas kesehatan kabupaten Pacitan juga masyarakat yang sangat peduli dengan kebersihan demi kesehatan bersama"pungkas dr. Ika Mayasari. 
Dengan segala fasilias yang ada dan dengan tenaga kesehatan yang mumpuni, faskes UPT Puskesmas Gondosari Pacitan tetap waspada dan selalu siap 24 jam dalam melayani masyarakat yang memerlukan layanan kesehatan. "Setiap kesempatan kami selalu melakukan sosialisasi di pertemuan kader, kegiatan posyandu balita, kegiatan pos bindu, kegiatan posyandu lansia, kegiatan kelas ibu balita,semua ini kita lakukan demi terciptanya kesejahteraan masyarat" imbuh Aan Wahyudi, S.K.M penanggung jawab program surveillans puskesmas Gondosari. (Gandul/Kris)